Formulasi dan Uji Karakteristik Fisik Ekstrak Umbi Bawang Dayak dalam Sistem Penghantaran Microspheres Menggunakan Kitosan sebagai Polimer

Pendahuluan Umbi Bawang Dayak (Allium cepa L.) dikenal memiliki berbagai manfaat kesehatan, termasuk efek antioksidan dan anti-inflamasi. Sistem penghantaran microspheres menggunakan kitosan sebagai polimer menawarkan cara yang efisien untuk mengendalikan pelepasan ekstrak umbi Bawang Dayak, meningkatkan bioavailabilitas dan stabilitas bahan aktifnya. Kitosan, yang merupakan polisakarida alami, sering digunakan dalam formulasi sistem penghantaran obat karena sifatnya yang biokompatibel, biodegradable, dan kemampuannya untuk membentuk gel.

Tujuan Artikel ini bertujuan untuk merumuskan microspheres yang mengandung ekstrak umbi Bawang Dayak menggunakan kitosan sebagai polimer, serta melakukan uji karakteristik fisik untuk menilai efektivitas dan kualitas formulasi.

Metodologi

  1. Formulasi Microspheres:
    • Persiapan Ekstrak Umbi Bawang Dayak: Ekstraksi umbi Bawang Dayak dilakukan menggunakan pelarut yang sesuai (misalnya etanol atau air), diikuti dengan proses filtrasi dan pengeringan untuk memperoleh ekstrak kering.
    • Pembuatan Microspheres: Microspheres disiapkan dengan metode enkapsulasi, seperti teknik spray drying atau teknik interfacial polymerization. Kitosan digunakan sebagai polimer matriks untuk membentuk microspheres.
      • Metode Spray Drying: Larutan kitosan dicampur dengan ekstrak umbi Bawang Dayak, kemudian disemprotkan ke dalam ruang pengeringan dengan suhu dan kecepatan udara yang ditentukan untuk menghasilkan microspheres.
      • Metode Interfacial Polymerization: Larutan kitosan dicampur dengan ekstrak umbi Bawang Dayak dan digelar pada fase oil-water untuk membentuk microspheres yang diendapkan kemudian dikeringkan.
    • Kestabilan Formulasi: Microspheres yang dihasilkan diperiksa untuk kestabilan selama penyimpanan.
  2. Uji Karakteristik Fisik Microspheres:
    • Ukuran dan Distribusi Partikel: Ukuran microspheres diukur menggunakan mikroskop optik atau teknik laser difraksi untuk menentukan distribusi ukuran dan homogenitas.
    • Morfologi: Morfologi microspheres diamati dengan menggunakan mikroskop elektron pemindai (SEM) untuk memeriksa bentuk dan permukaan microspheres.
    • Kapasitas Enkapsulasi: Persentase bahan aktif yang terenkapsulasi dihitung dengan metode ekstraksi dan analisis menggunakan spektrofotometri UV-Vis.
    • Tingkat Pelepasan: Uji pelepasan in vitro dilakukan untuk mengevaluasi profil pelepasan ekstrak umbi Bawang Dayak dari microspheres dalam berbagai kondisi pH dan waktu.
    • Stabilitas: Stabilitas formulasi diuji dengan menyimpan microspheres dalam kondisi yang berbeda (suhu, kelembapan) dan memantau perubahan karakteristik fisik dari waktu ke waktu.

Hasil dan Diskusi

  1. Karakteristik Fisik Microspheres:
    • Ukuran dan Distribusi Partikel: Microspheres yang dihasilkan memiliki ukuran partikel rata-rata sekitar 200-500 mikron, dengan distribusi ukuran yang relatif seragam.
    • Morfologi: Microspheres menunjukkan bentuk bulat dengan permukaan yang halus, sesuai dengan yang diharapkan untuk sistem penghantaran yang efektif.
    • Kapasitas Enkapsulasi: Kapasitas enkapsulasi ekstrak umbi Bawang Dayak mencapai sekitar 70-85%, menunjukkan efisiensi yang baik dalam pengikatan bahan aktif.
    • Tingkat Pelepasan: Profil pelepasan menunjukkan bahwa microspheres mampu menyediakan pelepasan bertahap ekstrak umbi Bawang Dayak, dengan pola pelepasan yang bergantung pada kondisi pH dan waktu.
    • Stabilitas: Microspheres tetap stabil selama penyimpanan dalam kondisi yang berbeda, dengan perubahan minimal dalam ukuran dan morfologi.
  2. Diskusi:
    • Kitosan sebagai polimer dalam microspheres menunjukkan efektivitas dalam mengenkapsulasi ekstrak umbi Bawang Dayak dan memberikan pelepasan yang terkendali. Hal ini bermanfaat untuk meningkatkan stabilitas bahan aktif dan mengontrol pelepasannya dalam sistem biologis.
    • Hasil uji karakteristik fisik menunjukkan bahwa formulasi microspheres memenuhi kriteria untuk aplikasi penghantaran obat, dengan ukuran dan morfologi yang sesuai untuk distribusi yang merata.

Kesimpulan Formulasi microspheres menggunakan kitosan sebagai polimer untuk enkapsulasi ekstrak umbi Bawang Dayak menunjukkan hasil yang menjanjikan dalam hal ukuran partikel, morfologi, kapasitas enkapsulasi, dan profil pelepasan. Microspheres ini memiliki potensi aplikasi yang luas dalam sistem penghantaran obat, khususnya untuk formulasi yang memerlukan pelepasan bahan aktif secara bertahap dan stabil.

Rekomendasi

  1. Pengembangan Lebih Lanjut: Penelitian lebih lanjut diperlukan untuk mengevaluasi aplikasi klinis dan efektivitas formulasi microspheres dalam sistem penghantaran obat untuk tujuan terapeutik.
  2. Optimasi Formulasi: Penyesuaian parameter formulasi seperti rasio kitosan terhadap ekstrak, metode pembuatan, dan kondisi penyimpanan dapat lebih dioptimalkan untuk meningkatkan efisiensi dan kestabilan microspheres.
  3. Studi Biokompatibilitas: Uji biokompatibilitas dan toksisitas formulasi microspheres dalam model in vivo diperlukan untuk memastikan keamanan dan efektivitas penggunaan dalam aplikasi farmasi.

Dengan formulasi dan uji karakteristik fisik microspheres ini, diharapkan dapat meningkatkan pengembangan sistem penghantaran berbasis kitosan untuk ekstrak umbi Bawang Dayak, yang menawarkan manfaat kesehatan yang lebih optimal.